Pedoman Puasa

informasi & panduan lengkap seputar Ramadhan

Shalat Tahajud setelah Tarawih & Witir, bagaimana?

Tanya: Apakah boleh melaksanakan salat malam (misal pukul 02.00 WIB) setelah kita melakukan tarawih dan witir sebelumnya? (Misal pukul 20.00 WIB setelah isya). Saya perhatikan banyak yang melakukan hal tersebut, padahal sepengetahuan saya tidak ada salat lainnya apabila kita telah melakukan witir pada malam itu. Terima kasih. (Ivan, …@yahoo.com)

Jawaban M Quraish Shihab:

Nabi saw memang menganjurkan agar salat witir dijadikan salat terakhir di malam hari. Tetapi ini hanya anjuran. Karena itu, tidaklah mengapa bila -setelah tarawih dan witir— Anda masih akan mengerjakan salat tahajud. Jika Anda melakukannya, maka Anda tidak perlu mengulangi salat witir Anda.

(M Quraish Shihab, Dewan Pakar Pusat Studi al-Qur’an)

Filed under: Panduan P, Amalan P, Islam ala M Shodiq Mustika,

3 Responses

  1. Mustafa Adnani berkata:

    Bahwa Rasulullah melaksanakan shalat malamnya tidak pernah lebih dari sebelas rakaat, apakah di bulan Ramadhan ataupun selain bulan Ramadhan, tercatat dalam kitab Al Muwaththa. Imam Maliki mendapat berita tsb dari Sa’id Maqburi, ia peroleh dari Abi Salamah bin ‘Abdur Rahman, ia peroleh dari Ummul Mukminin ‘Aisyah RA. Demikian pula ttg “Barang siapa melakukan qiyamul lail dengan penuh keimanan dan ketulusan akan diampuni semua dosanya yang terdahulu.”, Imam Maliki menerima hadits ini dari Az Zuhriy, dari Abu Salamah bin Abi Salamah bin Abdurahman bin ‘Auf, telah tertulis di dalam Kitab Al Muwath-thaa. Ihwal Surah Al Muzzammil ayat 1-4, sepertinya tidak mengisyaratkan kepada tahajud, namun mengacu kepada membaca (ulang) atau murattal wahyu dari Allah, yg pada saat itu wahyu baru berjumlah 21 ayat (kalau sudah boleh disebut ayat) yakni Surah Al Alaq sebanyak 5 ayat dan surah Al Qalam baru berjumlah 16 ayat. Masing-masing turun di Makkah (sekitar satu tahun kenabian) Sedangkan informasi bahwa Rasulullah dan para sahabat selalu melaksanakan tahajud, Al Muzzammil ayat 20, diturunkan di Madinah. Demikian pula kata tahajud (hanya disebut sekali dlm Alquran) diturunkan di Madinah. Sedangkan ayat-ayat yang mengarah kepada qiyamul lail juga disebut oleh ayat yg turun di Makkah (a.l. QS.51:17-18, QS.20:130,). Bila saja pada bulan Ramadhan ada tahajud (qiyamul Layl), bukankah itu namanya taraweh? Sebagaimana disebut dalam komentar yg tertulis dlm Al Muwath-thaa,” kaanuu yastarihuuna baina kulli taslimatayn”- Mereka bersantai-santai atau istirahat atau ngangin (dari kata riih) antara satu salam dengan salam berikutnya. Artinya setiap rakaat dikerjakan dengan tidak tergesa-gesa, buru-buru selesai.

    Tidak ada pilihan lain, sebutan Qiyamul Lail di bulan ramadhan adalah At Taraawih. Sebagaimana diriwayatkan oleh oleh Imam Maliki, dari Ibnu Syihaab, dari ‘Urwah bin Zubair, dari Abdur Rahman bin ‘Abdil Qariy, bahwa dia suatu malam pada bulan Ramadhan, pergi ke mesjid bersama Khalifah ‘Umar. Mereka dapati orang-orang melaksanakan qiyamul lail itu masing-masing. ‘Umar menggagas,bahwa alangkah baiknya kalau saja mereka shalat dipimpin oleh seorang pembaca (Alquran) atau Imam. Lantas Ubay bin Ka’b mengkordinir mereka. Kemudian di lain malam (masih bulan Ramadhan) merekapun tetap melaksanakannya dengan dipimpin seorang pembaca (Alquran) atu Imam. Dri sinilah munculnya berita, bahwa pada setiap malam di Ramadhan itu: kaanuu yastarihuuna baina kulli taslimatayn”- Mereka bersantai-santai atau istirahat atau ngangin (dari kata riih) antara satu salam dengan salam berikutnya. Artinya setiap rakaat dikerjakan dengan tidak tergesa-gesa, buru-buru selesai. Diharapkan agar para penyampai tidak membingungkan jama’ah/ummat, sehingga pada bulan Ramadhan ada dua sebutan tathawwu’ : Tahajud dan taraweh.

  2. macmud al husairi berkata:

    kalau sepengatuan saya : Sholat tahajud sama dengan sholat tarawih juga ( sama-sama sholat malam ).Tetapi ada beberapa perbedaan antara lain
    1.Sholat tahajud dilakukan pada malam hari diluar bulan
    romadlon.Sedangkan sholat tarawih dilakukan pada ma-
    lam bulan romadlon.
    2.Sholat tahajud dilakukan biasanya tengah malam ( tidur
    terlebih dahulu ).Sedangkan sholat tarawih dilakukan boleh
    tidur terlebih dahulu boleh juga langsung setelah sholat isya.
    3.Sholat tahajud biasanya dilakukan sendiri ( tidak berjamaah )
    sedangkan sholat tarawih boleh dilakukan sendiri boleh juga
    secara berjamaah.
    4.Mengenai jumlah raka’atnya kedua-duanya sama.
    Mengenai sholat witir :
    Witir adalah penutup sholat malam ( tahajud dan tarawih ).Dengan jumlah raka’tnya ganjil : 1,3,5,7, dst.Sebagai contoh : melakukan sholat witir 3 raka’at lansung salam ( tidak seperti sholat magrib ).Sering saya lihat dalam melakukan sholat witir 3 raka’at.( melakukan sholat 2 raka’at langsung salam.Kemudian melakukanya 1 raka’at lagi dan langsung salam ).Kalau seperti itu berarti witirnya bukan 3 raka’at,tetapi hanya 1 raka’at.Ma,af dan terima kasih.GSR.

Tinggalkan komentar